Selasa, 24 Mei 2016

Hewan Bertubuh Mungil yang Harus di Lestarikan


 
Jakarta, 26 Mei 2016. Sebuah Komunitas kecil yang memiliki kesadaran akan hewan lucu yang akan punah bila tidak dirawat secara maksimal. Telah melakukan event besar yang bertujuan sebagai aksi serta upaya penyelamatan terhadap hewan tersebut serta sebagai eduksi kampanye  integritas anak muda dan keterlibatan dalam merawat dan menyayangi hewan tersebut . Inilah alasan kenapa bisa terbangunnya Komunitas ini. Dengan ini diresmikan Yayasan bernama Kalaweit di Kalimantan Tengah sebagai wadah dalam merawat, menjaga hewan Owa. Dengan mulai banyaknya calon aktivis diharapkan dapat menunjang terus berkembang dalam pelaksanaannya. 

 
Channe pria asal Inggris ini yang mencetuskan berdirinya Yayasan ini, dengan ketertarikannya kepada hewan ini memutuskan untuk menetap di Indonesia dan Tidak akan kembali lagi ke negri asalnya. Channe menghabiskan waktunya dengan memperhatikan tingkah laku dan bagaimana cara hidup hewan tersebut. Tidak terpikirkan oleh kita bahwa orang asing bisa sangat mencintai kehidupan satwa di Indonesia, tetapi masyarakat dalam negri masih kurangnya warness tersebut. Kita harus belajar dari tokoh tersebut agar kedepannya kita dapat menjaga satwa-satwa kita. 
Kegiatan sehari-hari yang dilakukan dengan melihat perkembangan hewan itu sendiri, mendidik bagaimana hidup di alam liar sesuai dengan cara hidup mereka, kemudian mengembangbiakkan agar tidak terjadi kepunahan. Usaha ini juga ditujukan untuk semua masyarakat bahwa hewan ini masih tetap berlanjut kehidupannya sampai seterusnya dan tidak akan punah. Dengan keunikan pada tubuh kecilnya dan mata yang besar dapat menarik perhatian tiap indivdu. Siapa yang tidak akan terpana pada hewan satu ini, bisa dipastikan masih banyak yang tidak tahu hewan jenis ini dan menganggapnya sebagai spesies monyet pada umumnya, padahal kita ketahui setiap spesies memiliki keunikan tersendiri sebagaimana diciptakan oleh yang maha kuasa.
            Adapun Program konservasi Yayasan tersebut berupa :
1) Program penyelematan, rehabilitasi, sanctuary bagi satwa liar yang menjadi korban pemburuan atau pembukaan lahan.
2) Program penyelamatan satwa liar yang masih di habitatnya, dengan mengamankan hutan.
3) Program informasi untuk masyarakat melalui Radio Kalaweit (99.1 FM di Palangka Raya), dan program televisi.
Dengan ini diharapkan Yayasan Owa Indonesia Kalaweit dapat terus berkontribusi terus pada kehidupan selanjutnya.


Sumber : http://www.butikkalaweit.sitew.org/Yayasan_Kalaweit_Indonesia.C.htm